6+ Ciri Khas Karakteristik Versi Pembelajaran

Untuk menjadi perancang pembelajaran yang handal, guru wajib mengetahui ciri khas yang menjadi karakteristik setiap versi pembelajaran. Sehingga mampu membuat pilihan model pembelajaran yang tepat untuk menerapkannya jikalau ingin mengajar.

Model pembelajaran mampu berguna oleh pendidik selaku pola dalam melaksanakan acara pembelajaran. Maka acara pembelajaran mesti mempunyai susunan kegiatan yang bisa mencapai tujuan pembelajaran yang telah guru memutuskan sebelumnya.

Selain itu, menurut Bruce Joyce dan Well (1980) Merancang model pembelajaran bermaksud untuk menolong menumbuhkan kesadaran dan kreativitas siswa, mendorong berkembangkannya disiplin dan aktif untuk bertanggung jawab dalam kelompok. Beberapa versi bisa memperlihatkan ransangan kepada penalaran induktif untuk membangun penguasaan teori materi pelajaran.

Melalui model pembelajaran, siswa bisa meraih sebagian besar tujuan pembelajaran. Sehingga model pembelajaran tercipta untuk membantu siswa menerima isu, cara berpikir, pandangan baru, kemampuan, cara mengekspresikan diri, cara berguru, nilai, dan memberdayakan siswa untuk belajar lebih gampang dan efektif.

Karena tujuan tersebut, banyak para hebat mengembangkan banyak sekali jenis versi pembelajaran yang berbeda. Model-model yang ada telah disempurnakan lewat eksperimen di kelas, melalui pembelajaran teori dan praktik lapangan menyebabkan kegiatan belajar mengajar lebih nyaman dan efisien.

Oleh sebab itu penggunaan model pembelajaran sangat mutlak penerapannya dalam dunia pendidikan. Kaprikornus lewat artikel ini supaya mampu menolong sobat guru menentukan dan menerapkan model yang sesuai dengan karakteristik dan kurikulum sekolah masing-masing.

Berikut ialah 6 Ciri Khas yang menjadi Karakteristik Model Pembelajaran:

Sintaks Model Pembelajaran

Sintaks ialah rangkaian tindakan acara belajar mengajar yang mencerminkan pelaksanaan dari suatu versi pembelajaran. Setiap versi pembelajaran mempunyai sintaks tersendiri yang menjadi ciri khas karakteristik tertentu.

Artinya masing-masing versi pembelajaran memiliki sintaks yang berlawanan-beda. Oleh karena itu, untuk mengenali ciri khas versi pembelajaran mampu menyaksikan dari sintaks tindakan proses pembelajaran.

Perlu sahabat ketahui, bahwa sintaks versi pembelajaran bersifat sistematis. Maka sintaks yang telah menjadi karakteristik versi pembelajaran tidak bisa mengganti-ubahnya atau membolak-balikkan. Karena sintaks menunjukkan urutan langkah-langkah pembelajaran dari setiap tahapannya.

Karakteristik Prinsip Reaksi Model Pembelajaran

Karakteristik versi pembelajaran yang kedua yaitu prinsip reaksi. Adapun ciri khasnya terdapat teladan kegiatan ketika guru menanggapi sebagai hasil dari langkah-langkah dan perilaku mencar ilmu siswa. Setiap model pembelajaran menunjukkan hukum bagaimana menanggapi sikap siswa.

Dengan kata lain, setiap versi pembelajaran menekankan pada acara tertentu yang memerlukan guru untuk memperlihatkan tanggapanyang sempurna. Untuk itu guru mesti menawarkan dorongan dan panduan terhadap perilaku siswa, sehingga pembelajaran mampu berlangsung dengan sebaik mungkin.

Misalnya, dalam Model Pencapaian Konsep, menawarkan sumbangan berlebih pada sifat hipotetis ketika diskusi yang sedang berjalan, menolong siswa menimbang-nimbang satu hipotesis dari yang lain, memfokuskan perhatian siswa pada teladan-acuan nyata, dan menolong siswa mendiskusikan dan mengevaluasi taktik berpikir yang mereka gunakan.

Fokus Model Pembelajaran

Ciri khas pada karakteristik konsentrasi membicarakan tentang:

  • Apakah aktivitas dikelas mendorong belajar lewat manipulasi asumsi atau jenis aliran yang lain,
  • Apakah pembelajaran terjadi dengan rangsangan atau penghargaan eksternal,
  • Apakah pembelajaran lebih menitik beratkan faktor sosial dan emosional lewat interaksi, atau
  • Pembelajaran mengembangkan pencapaian diri dan pertumbuhan pribadi?

Dengan demikian, pengembangan versi pembelajaran sering berhubungan dengan konsentrasi pembelajaran dengan cara tertentu, tujuan akhir, atau niat dalam asumsi. Misalnya, dalam versi pembelajaran kooperatif, lebih menekankan fokus pada pentingnya komunikasi sosial dan tunjangan sobat sebaya dalam mempelajari hal-hal baru. Maka, versi pembelajaran satu dengan yang lain sangat berlawanan dalam membicarakan konsentrasi tujuan utama atau hasil yang menjadi cita-cita.

Aplikasi atau Efek dari Model Pembelajaran

Karakteristik versi pembelajaran yang keempat adalah Aplikasi atau Efek dari Model Pembelajaran. Mencakup hasil belajar setelah memakai versi pembelajaran untuk melakukan aktivitas pembelajaran. Aplikasi yakni utilitas untuk model alasannya dapat menerapkannya ke aneka macam situasi mengajar.

Setiap versi berupaya menciptakan beberapa pergantian pada siswa dan menghipnotis ajaran, perasaan, interaksi sosial atau gerakan fisik mereka sehingga pergantian ini dapat ditransfer ke suasana dan pengalaman lain.

Oleh karena itu, versi pembelajaran memiliki tujuan tertentu, sehingga memperlihatkan pengaruh untuk merealisasikan tujuan dari model pembelajaran itu sendiri. Dalam hal ini imbas terbagi menjadi dua jenis, adalah:

  1. Dampak/Efek Instruksional: Dampak atau imbas tercapainya tujuan utama model pembelajaran.
  2. Dampak / Efek Ikutan (Nurturan Effect): Dampak ini terjadi selaku hasil pencapaian yang tidak guru persiapkan. Namun imbas/imbas tindak lanjutnya ialah hasil dari acara pembelajaran yang terlaksana.

Jadisetiap versi pembelajaran mempunyai tujuan utama yang terencana dan tidak berkala. Tujuan utama penyusunan rencana yakni untuk menciptakan imbas instruksional, sedangkan perolehan tujuan yang tidak guru rencanakan terjadi sebab akhir efek ikutan. (Baca Juga: Langkah-langkah Mendaftar PPG Dalam Jabatan.

Sistem Sosial Sekolah

Sistem sosial ialah hukum/norma yang mengendalikan interaksi antara siswa dan guru, dan antara siswa dan siswa. Bentuk interaksi dalam acara pembelajaran perlu guru kendalikan, alasannya adalah setiap aktivitas pembelajaran tidak terlepas dari interaksi antar individu di dalam kelas.

Dapat sobat pahami bahwa karakteristik versi pembelajaran pada metode sosial ialah suatu model mampu membaginya menjadi tiga kategori, yakni:

  1. Interaksi berpusat pada Guru: Guru lebih lebih banyak didominasi berinteraksi aktif sebagai pusat pembelajaran
  2. Interaksi berpusat pada siswa: Siswa lebih terlibat aktif dan berinteraksi dalam aktivitas pembelajaran dan guru hanya berperan selaku fasilitator
  3. Keseimbangan interaksi guru dan siswa: Munculnya keseimbangan antara interaksi guru dan siswa, sehingga tidak saling mendominasi

Daya Pendukung

Daya pendukung ialah semua sumber daya yang diperlukan untuk mendukung terselenggaranya aktivitas pembelajaran dengan menggunakan versi yang diseleksi. Dalam hal ini, daya pendukung tidak cuma meliputi material fisik yang diperlukan, namun juga material non fisik.

Daya dukung materi fisik mampu seperti: media pembelajaran, LKS, buku, jurnal, dan lain-lain. Melalui tata cara penunjang ini, aktivitas pembelajaran akan terealisasi dengan benar sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Sedangkan daya penunjang non fisik ialah kemampuan guru untuk mendukung kegiatan pembelajaran, mirip kemampuan melaksanakan pengusutan (eksperimen), menggunakan tata cara ilmiah, atau memakai alat bantu.

Akhir Kata

Model pembelajaran ialah kerangka konseptual yang menggambarkan contoh acara pembelajaran dari permulaan hingga final. Setiap versi pembelajaran mempunyai tujuan tertentu, sehingga penerapan setiap model pembelajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran masing-masing.

Model pembelajaran mempunyai enam karakteristik yang tidak bisa sahabat lewatkan, yaitu: sintaks, konsentrasi pembelajaran, tata cara sosial sekolah , prinsip reaksi, daya pendukung dan aplikasi atau imbas.


Posted

in

by