
SERAMBINEWS.COM – Presiden Saddam Husein dihindari oleh Inggris dan Amerika Serikat melalui suatu invasi pada tahun 2003.
Invasi ini dijalankan dengan argumentasi bahwa Saddam Husein membuatkan senjata pemusnah massal, dan akhirnya dianggap mencakup pihak yang menjalankan serangan pada 11 September 2001 ke Gedung World Trade Center (WTC) New York.
Ketika itu, menara kembar WTC runtuh respon ditabrak dua pesawat, sementara suatu pesawat lain menerjang Departemen Pertahan Amerika Serikat (Pentagon).
Kemarahan Presiden George W Bush dilampiaskan dengan menginvasi Afganistan dan Irak.
Rezim Taliban di Afganistan jatuh, pun demikian dengan Saddam Hussein di Irak. Keduanya dianggap selaku sponsor teroris global.
Saddam Husein tewas dieksekusi gantung pada 2006, tetapi sekarang kembali menjadi sorotan.
Tak sedikit yang merasa ingin tau terkait misteri jasad Saddam Husein yang dimakamkan di Al-Awjah yang merupakan kampung halamannya.
Baca: Ramai Kasus Transgender, Dorce Gamalama Bikin Unggahan Mengejutkan, Begini Respon Netizen
Baca: Vila Bawah Laut Pertama di Dunia Segera Makara Penginapan Menarik di Maldives

Makam ini dibangun oleh keluarga Saddam Husein.
Tempat peristirahatan terakhir lelaki yang memimpin Irak selama 24 tahun ini dibentuk glamor dan apik.
Namun, keadaan makam Saddam Husein ketika ini rusak parah dan menjadi puing-puing.
Tribun Solo Kamis (19/4/2018), melansir dari banyak sekali sumber, seorang sniper ISIS bersembunyi di atap kompleks makam.
Pesawat AU Irak membom habis kompleks makam Saddam hingga rata dengan tanah.
Banyak yang mencurigai jasad yang dikubur di makam tersebut.
Ada yang menyampaikan jasad yang dikuburkan itu bukanlah Saddam Husein yang asli.
Hal ini dikemukakan oleh seorang warga Baghdad berjulukan Abu Samer.
Abu Samer percaya Saddam Husein belum mati.
Memang santer terdengar kabar bahwa Saddam Husein mempunyai orang-orang yang melindunginya.
Orang-orang ini bukanlah insan biasa.
Diyakini, pelindung Saddam Husein merupakan orang yang mempunyai wajah yang sama dengannya.
Kabarnya, Saddam Husein mengeluarkan duit mahal ‘kembarannya’ tersebut.
Baca: Terungkap Gaji Bos dan Pegawai Facebook Setelah Menghadap Kongres AS, Ini Penghasilan Zuckerberg
Baca: Sophia Latjuba Cantik Pakai Kerudung, Benarkah Makara Mualaf usai Putus dari Ariel Noah?

Namun, legenda ‘kembaran’ Saddam Husein ini terpatahkan oleh distributor CIA yang menginterogasinya.
Adalah John Nixen, distributor CIA yang aktif pada 1998 hingga 2011.
Saddam Husein didapatkan pada suatu lubang di sebelah peternakan di kota kelahirannya, Tikrit pada Desember 2003.
John Nixon yang sudah mempelajari Saddam Husein sejak bergabung dengan CIA ditunjuk menjadi orang yang mengidentifikasi Saddam.
Baca: Yoyong Syarifuddin Terpilih Secara Aklamasi Sebagai Ketua DPW PNA Abdya
Baca: Rumah dan Dua Sepeda Motor Milik Warga Geumpang Ludes Terbakar

Selama menginterogasi Saddam Husein, John Nixon menerima dua segi pada diri mantan pemimpin Irak tersebut.
Nixon mengaku menyaksikan segi insan Saddam.
“Ia merupakan satu di antara individu paling berkarisma yang pernah saya temui. Ketika ia sedang ingin, ia dapat mengesankan, baik, lucu, dan santun,” katanya.
Namun, ada juga segi lain Saddam yaitu segi kelamnya.
Saddam dapat bermetamorfosis orang yang kasar, arogan, serta mengerikan ketika habis kesabaran.
Baca: Besok, Pemko Banda Aceh Tetap Laksanakan Uqubat Cambuk di Halaman Masjid
Baca: Polling Pilgub Sumut Ditutup, Edy Rahmayadi Kalahkan Djarot Syaiful Hidayat, Ini Hasilnya
Nixon juga menggambarkan sosok Saddam merupakan orang yang paling banyak meletakkan curiga yang pernah ia temui.
“My name is Saddam Hussein. I am the president of Iraq and I want to negotiate.”
“Nama saya, Saddam Huseein. Saya merupakan Presiden Irak dan saya mau bernegosiasi,” ucap Saddam kala itu.
Pertanyaan yang menjadi topik utama Amerika merupakan perihal senjata pembunuh massal.
Ketika itu Saddam menyampaikan Irak tidak memilikinya dan sudah menghentikan kesibukan nuklir tersebut pada bertahun-tahun sebelumnya.
Menurut Nixon, Saddam juga mengaku tidak bermaksud memulainya kembali.
Namun, hasil interogasi yang dijalankan oleh Nixon dicap gagal oleh Amerika.(*)