Pilihan Ganda Kompleks Tipe Tes Benar Atau Salah

Sobat menggunakan tes untuk mengukur dan mengetahui hasil mencar ilmu siswa, salah satu tes tersebut adalah dengan memberikan soal opsi ganda kompleks tipe tes benar atau salah.

Penilaian menjadi salah satu faktor penting yang mampu melihat keberhasilan guru mengajar siswa selama menduduki dingklik pendidikan.

Tak pantas menunjukkan pernyataan “guru telah sukses mengajar”, bila tidak tahu seberapa besar imbas dari pembelajaran yang sudah mereka berikan.

Oleh karena itu, sangat perlunya evaluasi berkala demi mencari tahu hasil mencar ilmu siswa. Dalam postingan ini, berisi isu tentang pengertian, faedah, keunggulan, kelemahan. Serta cara membuat penilaian dengan soal pilihan ganda kompleks tipe benar atau salah.

Pengertian Pilihan Ganda Kompleks Tipe Tes Benar/Salah

Tes benar salah yakni salah satu tipe soal pilihan ganda kompleks tentang bahan ukur untuk menguji akseptor tes dengan mempunyai dua alternatif balasan, adalah benar atau salah.

Soal pilihan ganda kompleks tipe ini sering kali hanya mengukur wawasan siswa dalam mengenang fakta-fakta saja.

Tetapi bergotong-royong mampu juga menciptakan soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) pilihan ganda kompleks yang hanya mampu siswa jawab, kalau bisa melaksanakan analisis problem atau bahkan evaluasi persoalan. (Baca: Penjelasan Defenisi HOTS yakni)

Manfaat Tes Benar-Salah

Manfaat dari evaluasi dengan menggunakan soal opsi ganda kompleks tipe tes benar-salah yang paling lazim adalah untuk mengukur kesanggupan, mengidentifikasi kebenaran fakta, definisi perumpamaan, pernyataan prinsip, dan sejenisnya.

Maka mengukur hasil berguru, menjadi relatif sederhana. Karena pertanyaan mampu memiliki kegunaan dalam sistem merespons.

Selain itu, tes benar-salah dapat bermanfaat juga untuk:

  1. Mengetahui kesanggupan siswa untuk membedakan fakta dari pendapat.
  2. Mengukur hasil berguru untuk semua bidang materi pelajaran. Siswa yang berpikir kritis ihwal sebuah topik, mereka harus terlebih dahulu membedakan fakta dari pendapat.
  3. Mengetahui kemampuan untuk mengetahui korelasi alasannya adalah-akibat.
  4. Mengukur aspek sederhana dari akal.

Keunggulan dan Kelemahan Tes Benar-Salah

Efisiensi merupakan keunggulan utama dari memakai soal opsi ganda komplek tipe tes benar salah. Peserta tes biasanya mampu merespon kira-kira tiga item benar salah dalam waktu yang dibutuhkan untuk menanggapi dua item pilihan ganda (Ebel & Frisbie, 1991).

Pendukung item benar salah seperti Ebel dan Frisbie (1991) berpendapat bahwa pengetahuan ekspresi yakni sentra pencapaian pendidikan, dan bahwa “semua pengetahuan mulut dapat mengekspresikannya dalam proposisi” evaluasi benar atau salah.

Oleh sebab itu, mereka membuat perkara yang berpengaruh bahwa item tes benar salah berkhasiat untuk mengukur banyak sekali pengetahuan ekspresi. Sehingga salah satu keunggulan dari soal opsi ganda kompleks tipe tes benar salah yakni kemudahan konstruksi.

Cara termudah mendesain soal tes benar salah yakni dengan mengambil pernyataan dari buku teks. Kemudian mengganti setengah dari mereka menjadi pernyataan salah, dan menciptakan pernyataan ke siswa sebagai tes benar salah. (Baca: Jenis-Jenis Soal Mengukur Kemampuan HOTS)

Keunggulan soal pilihan ganda kompleks tipe tes benar salah

Butir soal tipe benar salah memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

1. Mudah Membuat Soal Tes

Untuk mengkonstruksi atau menulis sebutir soal tipe benar salah cuma memerlukan satu pernyataan. Pernyataan itu pastinya harus bekerjasama satu dengan bidang studi yang diuji dengan butir soal tersebut. Karena mudahnya, maka sering sekali penguji memilih bentuk ini.

Bahkan alasan penyeleksian tipe ini oleh para penguji sebab kekurangan waktu untuk menulis butir soal. Tentu saja alasan mirip itu tidak mampu diterima. Karena akan menciptakan butir soal yang tidak sepenuhnya dapat mempertanggungjawabkannya.

Justru alasannya mudahnya mengkontrusi hal tersebut, maka penyeleksian tipe ini alasannya pertimbangan yang lebih faktual.

Yaitu lebih mempermudah penguji mendapatkan gosip wacana tingkat pencapaian peserta tes benar salah dalam bidang studi tersebut.

2. Tes benar/salah mampu mewakili seluruh pokok bahasan

Keunggulan ini ialah kelebihan kedua tes tipe benar salah. Hal itu mampu tercapai alasannya setiap butir soal benar salah cuma memerlukan waktu yang singkat untuk menjawabnya.

Karena itu dalam waktu yang relative singkat dapat mencakup banyak butir soal.

Kaprikornus, butir-butir soal tersebut dapat tersusun dari segenap pokok bahasan yang tercakup dalam bidang studi tersebut.

3. Praktis melaksanakan penskoran

Karena hanya ada dua alternatif balasan, maka setiap butir soal hanya memiliki dua alternatif skor, ialah 1 (satu) untuk yang mengerjakannya secara benar, dan 0 (nol) bagi yang menjawab salah.

Dengan demikian penskoran sungguh mudah, dan dapat terealisasi oleh siapa pun, bahkan dapat komputer kerjakan dengan pemberian algoritma.

4. Alat yang bagus untuk mengukur fakta dan hasil mencar ilmu pribadi, utamanya yang berkenaan dengan ingatan

Butir soal tipe benar salah mengukur kesanggupan dasar hasil belajar, ialah dapat membedakan antara kenyataan dari yang bukan realita atau dari sebuah yang benar dari yang salah.

Tentu saja kebaikan ini tidak terlampau sempurna kalau mengukur kesanggupan membedakan secara lebih teliti.

Kelemahan Soal Pilihan Ganda Kompleks Tipe Tes Benar Salah

Butir soal tipe benar salah juga memiliki kelemahan, yang sukar untuk mengatasinya. Yaitu:

1. Mendorong penerima tes untuk menebak jawaban

Jika penerima tes tidak tahu balasan yang benar dari sebuah soal. Maka kemungkinan mereka dapat menebak tanggapan, sebab kemungkinan secara matematis peluang 50% untuk memperoleh tanggapan yang benar.

Dengan demikian, potensi mendapatkan jawaban benar dan balasan salah yaitu sama.

Oleh karena itu, resiko yang hendak dihadapi juga meraih 50%.

Namun, kekurangan ini sebagian dapat tertuntaskan dengan menerapkan formula tebakan yang mengusulkan para peserta tes untuk tidak menebak kalau tidak tahu tanggapan yang pasti.

Maka untuk mengenali nilai formula tebakan adalah dengan meminimalisir jumlah jawaban benar dengan jumlah yang jawaban salah.

2. Terlalu menekankan terhadap kenangan

Kesalahan yang banyak terjadi dalam membuat soal tipe benar salah. Yaitu: kadang-kadang pembuat soal tes benar salah hanya merancang pernyataan-pernyataan yang menguji data ingat penerima tes.

Bahkan kekurangan ini sungguh buruk, jikalau ada karena kesalahan para pembuat tes benar salah yang mengkonstruksi butir soal dengan mengambil pernyataan langsung dari materi didik.

Memang ada juga kebaikan butir soal yang bersifat ingatan itu, ialah mampu membedakan akseptor tes yang tahu dan penerima tes yang tidak tahu.

Tetapi sebab kekurangan yang pertama tadi, yaitu mendorong kepada menebak saja, maka kelemahan kedua ini kian menonjol.

3. Meminta respon peserta tes yang berbentuk penilaian diktatorial

Pertanyaan yang terdapat dalam tes benar salah merupakan evaluasi dengan balasan diktatorial benar.

Contoh:

No Soal Jawaban
1 1/3 =0,3 Benar / Salah
2 Matahari terbit kemarin Benar / Salah
3 Indonesia terdiri dari 27 propinsi Benar / Salah

Sangat sukar menyatakan kebenaran yang otoriter pada butir soal pertama. Tetapi, butir soal nomor 2 seakan-akan ialah kebenaran sewenang-wenang.

Namun coba kita lihat apakah benar di kutub utara atau kutub selatan matahari terbit kemarin?

Butir soal nomor 3 juga seolah-olah kebenaran mutlak. Namun pada tahun 1945, Indonesia belum terbentuk dari 27 provinsi?

Cara Membuat Soal Pilihan Ganda Kompleks Tipe Tes Benar-Salah

Terdapat 8 syarat yang mesti terpenuhi untuk membuat soal pilihan ganda kompleks tipe benar salah. Sehingga soal tergolong kategori soal baik. Yaitu:

1. Tes tipe benar/salah dapat membuat evaluasi yang berarti, tidak menanyakan hal yang remeh.

Contoh:

No Soal Jawaban Kekuatan Soal
1 Bung Hatta dilahirkan di Bukittinggi Benar / Salah Kurang Baik
2 Pemikiran Bung Hatta perihal hak asasi manusia telah tercantum dalam pasal-pasal UUD 1945 Benar / Salah Baik

Mempersoalkan tempat kelahiran Bung Hatta tidak ada sangkut pautnya dengan peranan Bung Hatta dalam usaha meraih dan menjaga kemerdekaan Indonesia.

Sedangkan asumsi dan pendapat Bung Hatta tentang hak asasi manusia memiliki arti sejarah yang amat penting bagi Bangsa Indonesia.

2. Tes benar salah menguji pengertian, bukan hanya mengukur daya ingat

Bentuk butir soal tipe ini memaksa pembuat soal untuk menguji hasil mencar ilmu secara eksklusif yang berupa ingatan.

Bahkan kelemahan ini lebih diperburuk lagi karena butir soal tidaklah diusulkan untuk menguji kesanggupan mengenang kata atau frasa yang terdapat dalam buku latih atau bacaan lainnya.

Contoh:

No Soal Jawaban Kekuatan Soal
1 Hukum Newton I menyatakan bahwa setiap benda akan bergerak lurus beraturan atau diam. Jika tidak ada resultan gaya yang bekerja pada benda itu Benar / Salah Kurang Baik
2 Penumpang bis yang duduk damai dalam bis yang berjalan dengan kecepatan 80km/jam akan terdorong ke depan bila bis berhenti secara tiba-datang Benar / Salah Baik

Dalam butir soal yang pertama di atas jelas cuma menguji kemampuan menghafal suara aturan Newton I, adalah bila dapat penerima tes jawab dengan benar.

Penguji belum menerima kepastian bahwa akseptor tes benar salah memahami akan aturan newton 1 (Baca juga: Bunyi Hukum Newton 1, 2, dan 3)

Sedangkan pada pernyataan kedua, penguji dapat memastikan bahwa peserta tes tahu wacana hukum newton 1 dan mampu memahaminya dengan baik.

3. Membuat kunci jawaban yang mesti telah benar

Pernyataan tersebut, tampaknya sangat remeh.

Tetapi kerap kali kita temui bahwa kunci jawaban pembuat soal berbeda dari yang sebenarnya.

Penyebanya tidak lain yakni adanya subyektifitas atau bias penyusun tes masuk kedalam soal dan dalam penentuan kunci balasan.

Contoh:

No Soal Jawaban Kekuatan Soal
1 Sebelum melakukan ijab kabul kandidat pengantin laki-laki wajib melamar calon pengantin perempuan Benar / Salah Kurang Baik
2 Dalam penduduk patrilineal pihak kandidat pengantin laki-laki diharapkan lebih mengambil inisiatif dari pada pihak calon pengantin wanita Benar / Salah Baik

Pada soal yang pertama, kunci jawabannya adalah Benar.

Tetapi kunci tersebut tidak berlaku bagi penduduk matrilinial.

Karena itu haruslah secara eksplisit menyatakannya dalam butir soal ihwal keadaan yang memilih kunci butir soal tersebut.

4. Tes benar salah mampu membedakan akseptor yang berguru dan tidak

Jadi butir soal tersebut dapat secara terang membedakan orang yang mencar ilmu dari orang yang tidak belajar.

Contoh:

No Soal Jawaban Kekuatan Soal
1 Makanan kaleng lebih mahal harganya dari pada makanan segar Benar / Salah Kurang Baik
2 Bahasa ilmiah yang digunakan di pesantren di Jawa Barat pada permulaan abag ke-20 ialah bahasa Arab dan Bahasa Jawa Benar / Salah Baik

Bagi penerima tes yang tidak pernah berguru perihal prinsip ekonomi tentu akan menyangka bahwa masakan kaleng akan lebih mahal dari makanan segar.

Karena harga bungkus itu sendiri telah menyebabkan harga bahan masakan tersebut menjadi lebih tinggi.

Sedangkan alasannya adalah jumlah usul akan masakan segar jauh lebih banyak dari undangan masakan kaleng,menyebabkan harga masakan segar menjadi lebih mahal.

Demikian pula halnya dengan Bahasa ilmiah di pesantren Jawa Barat.

Maka, bagi orang yang tidak tahu sejarah pendidikan dengan baik, maka akan menyangka bahwa Bahasa Sunda lah yang digunakan dalam buku-buku pelajaran utama di pesantren di daerah Sunda.

Oleh alasannya adalah itu, bagi penerima tes yang tidak belajar, pernyataan tersebut sungguh menarik untuk memilih balasan salah (Baca Juga: Apa itu gaya gravitasi?)

5. Soal tes benar/salah mesti terang, memakai bahasa sesuai EYD

Soal yang jelas itu, jika kata ataupun kalimat dari pernyataan hanya memiliki arti/makna satu ide saja.

Maka setiap pernyataan yang ada dalam tes benar salah mesti tersusun dengan kalimat yang baik dan benar seuai EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) dan tidak mengandung makna kata lebih dari satu (ambiguitas).

Karena dihentikan mengandung makna kata ambigu. Maka butir soal harus dinyatakan dalam kalimat yang sesingkat mungkin.

Jangan menggunakan kalimat beranak yang tidak terang. Untuk mampu menyatakan butir soal itu secara jelas maka sebaiknya tidak menggunakan kata-kata negatif yang mengaburkan arti.

Contoh:

No Soal Jawaban Kekuatan Soal
1 Dalam perang dunia ke-2, Jerman kalah dengan serdadu Sekutu. Penyebabnya bukan ketidakmempuan Jerman dalam taktik memenangkan peperangan. Tetapi lebih disebabkan oleh kekurangan semangat perang rakyat Jerman Benar / Salah Kurang Baik
2 Hilangnya semangat perang rakyat Jerman adalah penyebab utama kekalahan Jerman terhadap sekutu dalam Perang Dunia 2 Benar / Salah Baik

Kunci jawaban soal yang pertama yakni Benar.

Tetapi kunci tersebut tidak berlaku bagi masyarakat matrilinial.

Karena itu haruslah secara eksplisit menyatakannya dalam butir soal tentang keadaan yang memilih kunci butir soal tersebut.

6. Hindari pernyataan negatif, utamanya negatif ganda

Siswa cenderung mengabaikan kata-kata negatif mirip tidak, dan dobel negatif yang berkontribusi pada ambiguitas pernyataan.

Maka perlu mengamati ambiguitas dalam pernyataan yang relatif sederhana ini, yang memakai dua negatif.

Contoh:

No Soal Jawaban Kekuatan Soal
1 Tidak ada langkah dalam percobaan yang tidak perlu Benar / Salah Kurang Baik
2 Semua langkah dalam percobaan diperlukan Benar / Salah Baik

Ketika harus menggunakan kata negatif. Maka kata itu mesti digarisbawahi atau dimasukkan ke dalam huruf italic. Sehingga siswa tidak mengabaikannya (Miller, 2009).

7. Hindari kalimat soal yang rumit, bertele-tele, dan panjang

Soal opsi ganda kompleks harus menunjukkan apakah seorang siswa telah mencapai wawasan atau pengertian.

Kalimat yang panjang dan kompleks condong untuk mengukur aspek aneh dari pengertian membaca dan oleh alasannya itu mesti dikesampingkan dalam tes yang dirancang untuk mengukur prestasi.

Contoh:

No Soal Jawaban Kekuatan Soal
1 Terlepas dari kesulitan teoretis dan eksperimental untuk menentukan nilai pH yang sempurna dari sebuah larutan, dimungkinkan untuk memilih apakah sebuah larutan bersifat asam dengan warna merah yang terbentuk pada kertas lakmus dikala dimasukkan ke dalam larutan Benar / Salah Kurang Baik
2 Kertas lakmus akan berwarna merah ketika terkena larutan asam Benar / Salah Baik

8. Total antara jawaban benar dan salah hampir sebanding

Saat merancang soal pernyataan dengan tanggapan bernilai benar dan tanggapan bernilai salah mesti berjumlah hampir sama (seimbang). Ini bertujuan untuk menghalangi meningkat atau menurunnya nilai akseptor tes secara berlebihan.

Sobat akan ingat bahwa beberapa siswa secara konsisten menandai pernyataan “benar” dikala ragu ihwal tanggapan, sedangkan lainnya secara konsisten menandainya “salah.”

Akhir Kata

Tes benar salah ialah salah satu penilaian yang bersifat objektif, karena setiap tanggapan dari soal pernyataan mempunyai bobot skor yang dapat terbukti kebenarannya. Makara tidak memerlukan penilaian subjektif dari pembuat soal.

Walapun terkesan mudah untuk melakukan soal pilihan ganda kompleks tipe tes benar atau salah. Tetapi jika melihat dari tujuan evaluasi yang dilaksanakan, ialah untuk mengidentifikasi kesanggupan penerima tes dalam menganalisis kebenaran fakta dari wawasan yang sudah mereka peroleh.


Posted

in

by

Tags: