Adaptasi yaitu langkah-langkah yang makhluk hidup dapat kerjakan untuk bisa terus hidup dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Postingan ini akan menjelaskan beberapa teladan adaptasi tanaman yang sering terjadi sekitar kita.
Seperti halnya makhluk hidup lain, flora juga mempunyai sifat unik yang berkhasiat melindungi diri dari mangsa.
Bukan hanya terjadi pada binatang loh, tumbuhan juga bisa melakukan penyesuaian. Karena mereka memiliki keunikan sendiri, sehingga bisa bertahan hidup.
Jadi ada hubungan antara keunikan tanaman tersebut dan bagaimana mengikuti keadaan?. Tumbuhan pasti memiliki ciri-ciri khusus yang membedakan satu sama lain. Maksud dari ciri-ciri khusus tersebut yakni suatu jenis keunikan yang flora miliki.
Pada demam isu kemarau panjang misalnya, rerumputan akan mati. Namun, saat trend hujan datang, rumput akan tumbuh dengan sendirinya. Hal ini menawarkan bahwa tanaman mampu mengikuti keadaan dengan lingkungannya.
Oleh sebab itu, tanaman dapat bertahan hidup dengan cara beradaptasi. Berikut yakni pola keunikan dari masing-masing tanaman yang berbeda:
1. Adaptasi Bunga Mawar
Tumbuhan ini ialah salah satu dari flora hias yang paling populer dengan istilah ratu bunga. Karena memiliki kelopak bunga begitu indah dan harumnya semerbak.
Adaptasi morfologi terjadi pada flora mawar yaitu mengubah bentuk tubuh biar beradaptasi dengan lingkungan.
Aroma bunga mawar berguna menarik hewan seperti: kupu-kupu, lebah, kumbang. Sehingga membantu proses perkembangbiakan generatif yang mengakibatkan serbuk sari dan putik saling bertemu.
Namun ironisnya dari keindahan itu, terdapat duri yang tumbuh sekitar batangnya. Duri akan menjadi senjata yang bermanfaat bagi bunga untuk beradaptasi dengan melindungi diri dari lawan.
Bunga yang tumbuhan mawar miliki tersebut menjadi godaan bagi lawan yang mendekat. Dengan menggunakan durinya, mawar melindungi diri dari serangga, hewan perusak flora, bahkan insan.
Tanaman pohon salak, jeruk, dan bougenvil juga beraptasi dengan cara yang sama seperti bunga mawar.
2. Adaptasi Tumbuhan Kaktus
Kaktus yakni flora xerofit yang mampu bertahan hidup pada lingkungan panas, kering, gersang, dan sedikit air. Contohnya seperti daerah savana dan gurun pasir.
Lalu, mengapa kaktus mampu hidup di tempat tersebut?. Karena tumbuhan kaktus melaksanakan penyesuaian secara morfologi dengan menyesuaikan bab badan dan bentuk akar, daun, dan batangnya.
Terdapat 3 jenis adaptasi diri kaktus, yaitu:
- Daun yang tipis berupa jarum, bertujuan semoga menghalangi proses penguapan. Sehingga tumbuhan dapat mencegah kehilangan air terlampau banyak saat cuaca panas.
- Akar yang panjang dan menyebar ke segala arah, bermaksud mencari sumber air tanah. Sehingga mampu memenuhi keperluan air.
- Batang yang tebal dan mengandung cairan lilin, bertujuan untuk menyimpang air yang banyak. Sehingga mampu menggunakannya selaku cadangan air.
3. Adaptasi Kantong Semar
Tumbuhan ini tergolong kedalam familia monotypic, yang berjumlah 130 spesies, tidak tergolong bibit unggul alami atau bikinan. Kantong semar memiliki nama lain adalah Genus Nepenthes merupakan tanaman karnivora di tempat tropis.
Tumbuhan ini mampu mencapai ketinggian 15-20 m dengan cara memanjat tumbuhan lain, meskipun beberapa spesies tidak.
Contoh pembiasaan tanaman kantong semar, dapat tampakdari sulur di ujung daun yang mampu dimodifikasi membentuk kantong, yang merupakan perangkap mangsa (misalnya serangga, bajing, katak muda) yang masuk ke dalam.
Secara lazim, Nepenthes memiliki tiga jenis kantong, ialah kantong atas, bawah dan roset.
Kantong atas adalah kantong flora sampaumur, lazimnya berbentuk corong atau silindris, tanpa sayap, tanpa warna yang menawan, sulurnya mundur, mampu dililitkan pada cabang-cabang tanaman lain.
Kaprikornus kantong atas lebih condong untuk menangkap hewan mirip melayang nyamuk atau lalat, Jenis tas ini jarang ditemukan pada beberapa spesies
4. Adaptasi Tumbuhan Teratai
Bunga teratai ialah tumbuhan hidrofit yang mampu mengikuti keadaan dan hidup dalam lingkungan air. Teratai mempunyai daun teratai lebar dan tipis, dan airnya gampang menguap.
Teratai memiliki batang berongga yang memungkinkan teratai bernafas bahkan ketika akar dan batangnya berada dalam air.
5. Adaptasi Putri Malu
Tanaman putri malu atau nama latinnya Mimosa Pudica merupakan jenis berkembang-tanaman yang hidup secara liar dan melimpah di Indonesia. Biasanya flora ini mampu sahabat lihat tumbuh sekitar semak-semak pinggir jalan.
Putri malu ialah tanaman mempunyai daun, tangkai, batang, akar, dan buah. Ciri-cirinya berbiji tertutup dan mempunyai duri sekitar tangkai daun dan batangnya. Namun daunnya berganda dua dan memiliki sirip sekitar 5 sampai 26 pasang.
Sedangkan, acuan pembiasaan tumbuhan putri malu terlihat eksklusif dari daunnya. Adaptasi yang terjadi ialah jenis adaptasi tingkah laku, sebab daunnya sungguh sensitif terhadap sentuhan.
Jika daun tumbuhan putri laku terkena sentuhan dari luar, maka daun akan mengikuti keadaan dengan cara menyusut dan mengundurkan diri. Mirip mirip menawarkan tingkah laris seseorang yang sedang aib.
6. Adaptasi Pohon Cemara
Cemara sendiri merupakan tetumbuhan hijau awet yang sepintas lalu dapat didugaselaku tusam karena rantingnya yang beruas pada dahan besar kelihatan mirip jarum, dan buahnya seperti runjung kecil. Namun kenyataannya pepohonan ini bukan tergolong Gymnospermae, sehingga mempunyai bunga, baik jantan maupun betina. Bunga betinanya terlihat mirip berkas rambut, kecil dan kemerah-merahan (Sumber: wikipedia.org).
Pohon cemara melaksanakan pembiasaan morfologi karena memiliki daun berbentuk runcing. Sehingga memperlambat proses penguapan air dan sedikit demi sedikit hidup dalam kondisi lingkungan yang panas.
7. Adaptasi Tumbuhan Eceng Gondok
Eceng gondok adalah tumbuhan hidrofit yang hidup mengapung di atas air. Untuk dapat bertahan hidup diatas air, eceng gondok mengikuti keadaan dengan cara morfologi. Sehingga mempunyai batang yang menggembung yang diisi dengan rongga udara mirip spons.
Tumbuhan yang hidup di air, seperti teratai, eceng gondok, kangkung, dan genjer. Tumbuhan air merupakan kebalikan dari flora di tempat kering. Tanaman ini menjajal melepaskan uap air sebanyak mungkin ke udara. Rongga udara berguna biar mampu mengapung.
Daun tanaman ini lebar. Batang mempunyai rongga udara untuk membantu penguapan. Sebuah sistem akar yang besar lengan berkuasa berlabuh di dasar untuk menyeimbangkan daun.
8. Adaptasi Bunga Rafflesia
Rafflesia ini yakni tanaman yang unik karena merupakan parasit sempurna tanpa batang, daun, dan akar sejati, serta salah satu bunga tunggal terbesar di dunia.
Bahkan, kemunculan famili rafflesia sungguh bersahabat kaitannya dengan wilayah Bengkulu, alasannya adalah spesies pertama yang dideskripsikan pada tahun 1821, rafflesia, yaitu spesimen dari Bengkulu Selatan.
Contoh penyesuaian tumbuhan bunga rafflesia ialah adaptasi fisiologi ialah dengan melibatkan fungsi organ badan dengan mengeluarkan bau yang sungguh menyengat.
Tujuannya untuk menawan binatang mirip lalat untuk menolong proses penyerbukan. Sehingga bunga rafflesia dapat terus tumbuh dan bereproduksi.
Saat saat bunga raflesia muncul dan mekar, amis bangkai akan tercium dan lalat akan mulai beterbangan. Setelah 2-3 hari, kembang-kembang mekar dan amis bangkai paling kuat akan timbul.
Lalat paling banyak juga didapatkan selama abad ini. Setelah itu, bunga mulai membusuk. Dibutuhkan 5 hingga 8 hari dari berbunga hingga mati.
Bunga rafflesia ialah tumbuhan yang langka, karena mempunyai populasi yang sedikit. Untuk menjaga biar tumbuhan ini tidak punah maka perlu melakukan upaya konservasi fauna yang ada di indonesia.
9. Adaptasi Pohon Jati
Pohon jati cocok tumbuh di tempat dengan tanah kering, khususnya tanah kapur atau tanah yang berasal dari batu gamping lapuk.
Pada musim kemarau, persediaan air tanah yang tersedia untuk akar tumbuhan terbatas. Untuk mengimbangi kelembaban yang masuk ke dalam batang.
Oleh alasannya adalah itu, pohon jati mesti meminimalisir penguapan dan beradaptasi dengan animo kemarau, yang dijalankan dengan mengugurkan daunnya.
Tindakan mengugurkan daun tersebut ialah cara pohon jadi mengikuti keadaan di isu terkini kemarau. Sedangkan tujuannya untuk menangkal penguapan yang berlebihan. Sehingga dapat menimbulkan tumbuhan mati alasannya kekurangan air.
Tumbuhan kedondong dan mahomi juga melakukan adaptasi fisiologi dengan cara mengugurkan daunnya pada demam isu kemarau.
10. Adaptasi Pohon Bambu
Bambu tergolong flora xerofit yang bisa bertahan hidup pada kawasan kering. Cara pohon bambu mengikuti keadaan dengan lingkungan nyaris sama dengan flora kaktus.
Pohon bambu biasanya berkembang secara berkelompok, sehingga tidak mudah tumbang kalau terkena angin yang kencang. Daun yang sedikit dan berbentuk runcing, sangat berfaedah untuk mengurangi proses penguapan air.
Bambu mampu menyimpan cadangan air di akar dan batangnya yang panjang. Sedangkan contoh adaptasi flora bambu mampu telihat dari batangnya yang berbulu. Oleh sebab itu bisa melindungi diri pemangsa dan bahaya dari luar.
Jadi, adaptasi bambu ini dikerjakan secara morfologi. Jika terkena bulu-bulu halus dan tajam yang bambu miliki dapat menyebabkan gatal-gatal.
Akhir Kata
Tumbuhan yakni salah satu organisme dengan adaptasi yang unik. Itu alasannya adalah, ada beberapa tumbuhan yang bisa menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang panas dan basah.
Banyak tujuan tanaman menyesuaikan diri, salah satunya yaitu untuk mendapatkan masakan, mempertahankan kelancaran hidup, dan meningkat biak.
Semoga artikel tentang 10 Contoh Adaptasi Tumbuhan Terhadap Lingkungannya bermanfaat bagi sobat semua.