Ini Sosok Pemilik Kendaraan Beroda Empat Bernopol Pidie Di Australia, Lulusan Stm Pidie Yang Berkarir Di Australia

Ini Sosok Pemilik Mobil Bernopol PIDIE di Australia, Lulusan STM Pidie yang Berkarir di Australia

SERAMBINEWS.COM – Satu unit Mobil di Australia dewasa ini berhasil mencuri perhatian warganet di media sosial.

Pasalnya, kendaraan beroda empat tersebut memiliki nomor plat kendaraan yang unik.

Tak menyerupai nomor plat kendaraan lazimnya yang memakai variasi karakter dan angka, kendaraan beroda empat tersebut justru memakai salah satu nama tempat yang ada di Aceh.

Nama tempat yang digunakan selaku nomor plat kendaraannya yakni Pidie.

Penampakan kendaraan beroda empat bernomor polisi (nopol) Pidie di Australia itu pun menjadi perbincangan warganet sejak diunggah akun TikTok @camparee1 pada Jumat (12/3/2023).

Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat plat kendaraan kendaraan beroda empat jenis Nissan Patrol ST Y61 4 cyl 3,0 LT itu bertuliskan PIDIE, yang ialah salah satu nama kabupaten di Aceh.

Padahal, kendaraan beroda empat tersebut berada di Australia.

Tangkapan layar video kendaraan beroda empat di Australian memakai plat unik nama tempat Aceh, yakni PIDIE. (TIKTOK/@camparee1)
Tangkapan layar video kendaraan beroda empat di Australian memakai plat unik nama tempat Aceh, yakni PIDIE. (TIKTOK/@camparee1) (TIKTOK/@camparee1)

Ternyata, kendaraan beroda empat Australia yang bernopol unik nama tempat itu dimiliki oleh seorang warga Aceh.

Lantas, siapakah sosoknya?

Sosok pemilik kendaraan beroda empat nopol Pidie di Australia

Diketahui, pemilik kendaraan beroda empat dengan nopol PIDIE di Australia itu berjulukan Faisal Mahyuddin.

Ia ialah warga Aceh asal Reubee, Kabupaten Pidie.

Faisal berserta istri dan anaknya sekarang sudah menetap di Australia.

Lahir di Desa Reuntoh, Reubee Kecamatan Delima, Pidie, 25 Maret 1975, Faisal sudah menempuh pendidikannya hingga jenjang Sekolah Menengan Atas di kabupaten setempat.

Ia ialah lulusan Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Reubee Pidie (lulus 1988), Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Grong-grong Pidie (lulus 1991), dan Sekolah Teknik Menengah (STM) Lilawangsa Tijue Pidie (lulus 1994).

Faisal mulai merantau ke Australia untuk mengadu nasib pada 2001.

Sejak merantau di negeri Kanguru, Faisal masih memperdalam ilmunya dengan mengikuti pendidikan Technical and Further Education (TAFE) di Sydney Australia pada 2006-2007.

Tak cuma mengadu nasib, lelaki berusia 48 tahun ini juga melangsungkan pernikahannya dengan sang istri, Andina Anjani di Sydney Australia pada 14 Juni 2009.

Bersama sang istri, ia sudah dikaruniai 3 orang anak.

Faisal yang sekarang sudah menetap di Australia juga tergolong salah seorang warga Aceh yang berhasil di negara itu.

Pemilik kendaraan beroda empat bernopol PIDIE di Australia ternyata warga Aceh asal Reubee, Pidie, ini sosoknya.
Pemilik kendaraan beroda empat bernopol PIDIE di Australia ternyata warga Aceh asal Reubee, Pidie, ini sosoknya. (SERAMBINEWS.COM/IST)

Sejak 2022, Faisal sudah menjabat selaku Ketua Aceh Society of Western Australia (ASWA) atau komunitas Aceh di Australia Barat.

Saat tinggal di Brisbane, Faisal menjabat selaku ketua penduduk Aceh atau Aceh Australian Community of Queensland (AACQ).

Di masa kepemimpinannya selaku ketua AACQ pada 2017-2021, ia berhasil membangun 2 rumah dhuafa di Aceh bareng penduduk Aceh di Queensland.

Awali karir dengan ijazah STM

Faisal juga menceritakan alasannya memutuskan Australia selaku negara tujuan untuk mengadu nasib.

Diceritakan, sebelum menginjakkan kakinya di negara Kanguru, ia pertama sekali merantau dari kampung asalnya ke Kota Langsa.

Dengan berbekal ijazah STM-nya, Faisal menjajal peruntungan di kota tersebut.

Tak lama, ia menetapkan hijrah ke Kota Medan dan kemudian ke Jakarta.

Setelah berlalu-lalang di ibu kota negara, Faisal pun menetapkan berangkat ke luar negeri, yakni Australia.

Faisal mengaku, alasannya memutuskan Australia selaku maksudnya mencari nafkah alasannya yakni motivasi dari teman-temannya.

“Pilih ke Australia alasannya yakni motivasi dari teman-teman yang sudah duluan ke Australia, dan Australia salah satu negara maju yang bisa di unggulkan oleh pekerja-pekerja dari seluruh dunia,” tuturnya pada Serambinews.com, Senin (15/5/2023).

Dengan berbekal ijazah STM, ia pun nekad merantau ke negara tersebut.

Perjalanan karirnya setiba di Australia memang tidak eksklusif mulus.

Faisal mengatakan, masa-masa mulanya di Australia ia jalani selaku pembuat masakan jepang yakni Sushi.

Ia juga pernah melakukan pekerjaan di restaurant, pabrik pengupas kentang hingga kebun apel.

Mobil Faisal Mahyuddin sebelum dan sesudah perubahan nopol menjadi PIDIE.
Mobil Faisal Mahyuddin sebelum dan sesudah perubahan nopol menjadi PIDIE. (SERAMBINEWS.COM/IST)

Berkat jerih payah dan kegigihannya, ia pun berhasil mendapat penghargaan selaku karyawan terbaik di restauran tempatnya bekerja.

Namun lelaki ini kemudian menetapkan untuk beralih profesi menjadi supir truk.

Tak main-main, minatnya di bidang transportasi ini ternyata menenteng Faisal ke dunia usaha.

Ia sempat berbelanja unit truk dan membangun jerih payah transportasi yang diberi nama Mount Leuser Transport.

Namun kemudian lelaki ini pun menetapkan pindah ke Perth.

Di lokasi ini, ia melakukan pekerjaan di salah satu perusahaan kontruksi untuk industri sipil dan pertambangan, yakni Ground Support System (GSS).

Ia pun sudah melakukan pekerjaan di perusahaan itu sekitar 1,5 tahun.

Viral di media sosial

Sebelumnya diberitakan video kendaraan beroda empat dengan nomor plat unik nama tempat Aceh baru-baru ini menggemparkan media sosial.

Mobil yang berada di Australia tersebut memakai nomor plat yang bertuliskan PIDIE.

Video penampakan kendaraan beroda empat bernopol PIDIE itu pertama sekali diunggah oleh Pemimpin Redaksi (Pemred) Serambi Indonesia, Zainal Arifin M Nur lewat akun TikTok @camparee1, Jumat (14/5/2023).

Video dengan narasi “Mobil Plat Pidie di Perth Australia Barat” itu pun booming di platform TikTok, bahkan hingga merambat di media lazim yang lain menyerupai Facebook.

Diketahui, video berdurasi 48 detik tersebut diunggah Zainal di saat sedang berada di Australia.

Dalam tayangan videonya yang booming itu, Zainal terlihat menyediakan satu unit kendaraan beroda empat jenis Nissan yang terpakir di samping bangunan.

“Nyan hai ibu Muslina kamoe neuk jak meuen ngoen moto, malam-malam

(Nah Ibu Muslina, kami mau pergi jalan-jalan dengan mobil, malam-malam,” tutur Pemred Serambi pada videonya dalam Bahasa Aceh.

Zainal pun menyediakan kendaraan beroda empat yang hendak ia tumpangi untuk bepergian.

Saat itulah terlihat kendaraan beroda empat Nissan tersebut ternyata memiliki nomor plat unik bertuliskan PIDIE.

“Nyan moto beuh, plat PIDIE (Ini mobilnya ya, plat Pidie)” kata Zainal.

Sontak saja, video penampakan kendaraan beroda empat bernopol PIDIE di Australia itu menggemparkan warganet.

Zainal yang di sekarang ini tengah berada di Australia kepada Serambinews.com mengatakan, kendaraan beroda empat dengan nopol PIDIE di Australia itu dimiliki oleh warga asal Aceh berjulukan Faisal Mahyuddin.

Adapun video penampakan kendaraan beroda empat dengan plat unik nama tempat Aceh itu ia rekam sesaat sesudah konferensi silaturahmi warga Aceh di Australia dengan CEO PT Trans Continent Ismail Rasyid, di Hotel The Westin Perth, Jumat (11/5/2023) malam.

“Saat itu saya diajak sama Bang Faisal untuk ngopi ke Victoria Park. Melihat kendaraan beroda empat nopol mobilnya yang unik, impulsif saya rekam dan upload ke tiktok,” ungkapnya lewat sambungan telpon WhatsApp, Minggu (14/5/2023).

Zainal pun tidak menyangka bila video unggahannya di TikTok itu dapat menjadi booming dan beredar luas bahkan hingga dibagikan oleh sejumlah akun Facebook.

Padahal video tersebut beliau rekam secara impulsif sembari menunjukkannya terhadap Muslina, adik dari Faisal Mahyuddin yang juga ialah sobat satu sekolahnya di MTsN Gampong Aree dan MAN Sigli.

Aturan nopol untuk kendaraan di Australia

Kepada Serambinews.com Faisal Mahyuddin pemilik kendaraan beroda empat bernopol PIDIE di Australia sudah menerangkan hukum penetapan nopol di negara tempat beliau menetap di saat ini.

Ia mengatakan, bahwa hukum penomoran plat kendaraan di Australia berlainan dengan hukum di Indonesia.

Di Australia, ujarnya, pemilik dapat menuliskan nama apapun untuk nomor pelat kendaraannya.

“Berbeda dengan hukum di Indonesia, di Australia nomor polisi dibolehkan menuliskan nama pemilik atau nama apapun yang dikehendaki oleh pemilik,” kata Faisal yang dihubungi Serambinews.com, Minggu (14/5/2023).

Faisal juga membeberkan pengurusan nopol khusus di negara kanguru.

Ia menjelaskan, pemilik kendaraan dapat mengurusnya terhadap pihak kepolisian di negara bab dengan sejumlah persyaratan.

“Termasuk ongkos dalam jumlah yang ditetapkan oleh pemerintah Australia,” tuturnya.

Nantinya di saat proses pengurusan nopol khusus, pemilik akan ditanyai beberapa hal, tergolong argumentasi memutuskan nama untuk nomor plat kendaraannya.

“Intinya seluruhnya mudah asal kita mengikuti hukum yang ditetapkan oleh pemerintah,” kata Faisal.

Sudah berulang kali ganti nopol

Faisal sendiri pada mulanya tidak memakai nopol khusus pada kendaraannya itu.

Diceritakan, kendaraan beroda empat jenis NISSAN PATROL ST Y61 4 cyl 3,0 LT itu beliau beli pada 2015.

Saat itu, ia dan keluarganya masih menetap di Sydney, News South Wales, Australia.

Pada awalnya, kendaraan beroda empat buatan tahun 2015 yang dibeli Faisal ini memakai nopol DBL91C.

Lalu pada tahun 2017, Faisal dan keluarganya pindah ke Brisbane, Queensland.

Semenjak di Queensland, Faisal mulai mengubah nomor plat kendaraan Nissan Patrol-nya itu dengan nopol khusus.

Adapun nopol yang beliau gunakan di saat itu bertuliskan PID13.

Kemudian pada tahun 2021, Faisal pindah lagi ke Perth, Western, Australia.

Karena berpindah negara bagian, Faisal kembali mengubah nomor polisi mobilnya.

Awalnya ia memakai nopol 1HJY.494 untuk mobilnya.

Beberapa bulan kemudian, ia kembali mengelola nopol PIDIE pada pemerintah negara bab Western Australia.

“Sekarang sudah permanen memakai nopol PIDIE ini,” ujarnya.

Ada kendaraan beroda empat lain dengan nopol unik nama tempat Aceh

Selain kendaraan beroda empat milik Faisal, ternyata ada beberapa kendaraan beroda empat lain di Australia yang memakai nopol khusus dengan nama-nama terkait Aceh.

Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Faisal terhadap Serambinews.com, Minggu (14/5/2023).

Faisal mengatakan, di wilayah Perth, Western Australia, setidaknya ada 4 unit kendaraan beroda empat yang ia pahami memiliki nopol unik dengan nama terkait Aceh.

Mobil-mobil tersebut juga dimiliki oleh warga Aceh.

Adapun nomor polisi pada plat kendaraan kendaraan beroda empat di wilayah Perth yang memakai nama-nama terkait Aceh sebagaimana diungkapkan Faisal yakni:

1. Nopol ACEH milik Rusli Hamzah, warga asal Sanggeu Pidie

2. Nopol PIDIE milik Faisal Mahyuddin, warga asal Reubee Pidie

3. Nopol NANGGROE milik Deli Fadli, warga asal Sabang

4. Nopol TANGSE milik Nathief Dahlan, warga asal Tangse Pidie.

“Ini yang saya tahu di Perth Western Australia aja. Di Sydney ada juga plat SIGLI, mungkin juga plat Pidie, Bireuen, dan lainnya,” ujar Faisal.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

BACA BERITA LAINNYA DI SINI


Posted

in

, ,

by