Tahukah sobat, bahwa tata cara organ pencernaan manusia mempunyai fungsi untuk menguraikan masakan baik secara mekanik dan juga kimiawi?
Adapun fungsi tata cara pencernaan manusia adalah menguraikan kuliner secara mekanis dan kimiawi menjadi molekul-molekul kecil. Sehingga mampu usus serap dan edarkan ke seluruh jaringan tubuh lewat tata cara peredaran darah.
Sedangkan nutrisi berguna sebagai sumber energi untuk aktivitas metabolisme, pertumbuhan sel, dan pembangunan serta penggantian sel yang rusak.
Agar lebih gampang mengerti tata cara pencernaan, ayo simak informasi berikut:
Organ Pencernaan
Ada beberapa organ yang berperan dalam metode pencernaan manusia. Berdasarkan prosesnya, urutan metode pencernaan pada insan ialah rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Ada juga enzim memiliki fungsi tersendiri dalam pencernaan..
Selain itu, ada organ bantu lain dalam proses pencernaan manusia antara lain pengecap, gigi, kelenjar ludah, kantong empedu, hati, dan pankreas. Cara insan mencerna kuliner bermaksud untuk menemukan nutrisi dari makanan tersebut.
Organ Pencernaan Manusia: Mulut

Bagian organ yang ada disekitar lisan yaitu bibir (berisikan bibir atas dan bawah). Mulut membantu menelan makanan dan merupakan struktur penting dari lisan wajah dan ucapan.
Gigi
Saat kita membuka verbal dapat tampakorgan lain yakni gigi dan pengecap.
Saat tumbuh dewasa, gigi insan terbagi menjadi 4 jenis, ialah:
- Empat gigi depan dipakai untuk menggigit dan memotong
- Dua taring (taring) digunakan untuk merobek dan merobek
- Empat gigi geraham depan berguna untuk menggiling
- Gigi Geraham belakang yang berguna untuk menggiling.

Selain itu Gigi juga terdapat lapisan luar yang disebut email gigi yang terbentuk dari materi sangat keras, disokong oleh otot yang kuat untuk mengunyah masakan yang keras.
Jumlah gigi sulung/gigi anak ialah 20 (terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi kaninus dan 8 geraham), menjadi 32 (terdiri dari 8 gigi seri, 4 gigi kaninus, 8 gigi geraham depan dan 12) ketika dewasa Komposisi gigi geraham belakang).
Untuk susunan alat bantu organ pencernaan manusia ini mampu sahabat lihat pada gambar berikut:
Lidah
Adalah organ berotot yang mampu bergerak dan mengganti kuliner selama mengunyah. Lidah juga digunakan untuk mengecap tekstur dan rasa (cantik, asam, asin, dan pahit) masakan insan.
Mengapa lidah bisa terasa anggun dan asam? Asin dan pahit?
Ya, lidah mampu mengenali rasa karena ada puting susu dengan kuncup pengecap. Kuncup lidah ini mempunyai rambut-rambut kecil yang sungguh sensitif yang disebut mikrovili.
Nah, di dalam mikrovili ini berisikan saraf sensorik, yang mampu mengantarkan gosip tentang rasa masakan yang teman makan ke otak, apakah itu terasa asin, manis, asam atau pahit.

Saat teman makan, maka masakan akan masuk ke dalam lisan, proses pencernaan makanan mulai berlangsung secara mekanis, kimiawi atau biologis.
Pangkal pengecap mengunyah kuliner menjadi massa yang lembut dan lembab supaya mudah menelannya (mekanis). Air liur akan membasahi verbal yang terdapat tiga jenis kelenjar ludah: kelenjar submandibular, kelenjar sublingual, dan kelenjar parotis.
Setiap harinya, orang akil balig cukup akal akan memproduksi sekitar 1,5 liter air liur.
Peran air liur ialah untuk melembabkan udara yang masuk ke paru-paru melalui lisan; untuk melembabkan kuliner dan membantu membentuk bolus dan untuk menjinjing aneka macam molekul dan ion yang penting untuk pencernaan (kimia).
Kehadiran lendir dalam air liur memfasilitasi menelan. Air liur juga mengandung amilase, enzim yang menghidrolisis pati menjadi gula, dan enzim lain yang membantu membunuh basil (biologi).
Faring dan Esofagus
Fungsi utama faring yakni sebagai jalan masuk organ pencernaan insan yang menjinjing masakan dari rongga mulut. Selain itu juga dapat memuat kuliner dari ekspresi ke kanal pencernaan kerongkongan.
Kerongkongan berasal dari bahasa Yunani yaitu oeso yang artinya “menenteng” dan phagus “makan”.
Kerongkongan insan berupa tabung yang terdapat otot-otot untuk membuat kuliner dapat mengalir dari ekspresi ke perut. Makanan melewati kerongkongan melalui proses peristaltik.
Maka dari itu, sistem pencernaan yang melakukan gerak peristaltik pertama adalah kerongkongan.

Makanan dan minuman masuk dari verbal.
Selanjutnya menuju ke faring yang bentuknya seperti katup berdinding tipis terletak di bagian belakang verbal. Faring juga berhubungan pribadi dengan akses pernapasan. (Baca Juga: Sistem Pernapasan pada Manusia).
Ketika makanan memasuki kerongkongan, epiglotis dan pita bunyi menutup trakea, dan tidak ada udara yang masuk ke trakea.
Karena terjadinya kontrasi otot pada dinding esofagus bagian atas dan faring maka akan mendorong kuliner dan minuman ke dalam lambung. Kontraksi otot tersebutlah yang membuat epiglotis mampu menghalangi masuknya kuliner/minuman kedalam organ pernapasan.
Lambung
Manusia mempunyai organ pencernaan berjulukan lambung yang berbentuk karakter J. Pada lambung terdapat cairan asam klorida (HCI) yang memiliki kegunaan untuk memecahkan protein.
Saat kita sedang mencium aroma masakan yang yummy, atau sedang makan, bahkan saat depresi, lambung akan menghasilkan asam HCl . Jika asam tersebut berlebihan dalam lambung, maka akan menjadikan penyakit maag.
Fungsi HCl mampu membunuh kuman yang masuk ke dalam badan bareng dengan materi masakan. Ada sejenis lendir mukus yang berada di dinding lambung, yang berkhasiat untuk melindungi lambung.
Namun, jikalau jumlah lendir terlalu sedikit atau sebaliknya, jika asam lambung akan terlampau banyak maka menimbulkan kerusakan pada dinding lambung.
Gejala-tanda-tanda ini dapat menimbulkan penyakit maag.
Fungsi Organ Pencernaan Lambung
Fungsi utama lambung dalam tata cara pencernaan insan adalah selaku daerah penyimpanan mekanik dan kimiawi serta pencernaan kuliner. Dengan dukungan otot lambung akan mencerna makanan secara peristaltik.
Sedangkan proses pencernaan masakan secara kimia yang terjadi di lambung dilakukan oleh enzim-enzim yang dinding lambung hasilkan melalui kelenjar.

Proses Pencernaan Makanan pada Lambung
Lambung menguraikan kuliner dengan perlindungan mekanis dari otot-otot dinding lambung, dan otot-otot dinding lambung bergerak secara peristaltik untuk mengaduk makanan dan bercampur dengan getah lambung.
Setelah sekitar 3 jam, kuliner akan berkembang menjadi semacam bubur yang bernama kimus (chyme).
Chyme atau chymus yakni massa semi-cair dari kuliner yang dicerna sebagian yang dikeluarkan oleh lambung seseorang, lewat katup pilorus, ke dalam duodenum. Chyme dihasilkan dari pemecahan mekanis dan kimiawi bolus dan berisikan makanan yang dicerna sebagian, air, asam klorida, dan banyak sekali enzim pencernaan. (Sumber: Pengertian Chyme berdasarkan wikipedia.org)
Chyme lalu memasuki usus halus melalui sfingter pilorus yang berkontraksi dan mendekati. Karena ukuran sfingter pilorus sangat sempit, maka kimus akan terdorong ke dalam usus halus bertahap.
Enzim yang ada disekitar dinding lambung mempunyai tugas penting dalam proses pencernaan kuliner secara kimiawi. Di dalam lambung terdapat banyak enzim, mirip pepsin yang memecah protein menjadi pepton. Selain itu ada enzim lipase yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserin.
Asam klorida (HCI) yang mengganti pepsinogen menjadi pepsin dan membunuh mikroorganisme patogen, dan berguna untuk mengubah protein susu menjadi kasein.
Organ Pencernaan : Usus Halus
Sebagian besar pencernaan masakan terjadi di usus kecil, yang terletak di antara lambung dan usus besar. Usus halus mempunyai diameter 4 cm dan panjang sekitar 7-8 meter, permukaannya mengandung sekitar 200.000 vili per milimeter persegi, seluruh permukaan usus halus manusia sekitar 250 meter persegi.
Usus halus terbagi menjadi tiga bab: 30 cm pertama bernama duodenum, yang ialah kawasan pencernaan. Kemudian jejunum yang mempunyai panjang sekitar 3 meter. Terakhir yakni ileum dengan panjang 4 meter, dan dua bab terakhir yaitu zona absorpsi.

Enzim Pada Usus Halus
Pada duodenum terdapat 3 organ yang dapa memproduksi enzim pencernaan, yakni
a). Usus dua belas jari
b). Pankreas ialah organ seperti daun yang menempel pada segi ventral lambung, mentransmisikan enzim lewat jalan masuk pankreas, enzim dan pankreas dapat memecah lemak, protein, karbohidrat dan asam nukleat
c). Kantong empedu terhubung ke hati dan mengangkut empedu dan cairan hati ke duodenum.
Empedu sangat basa dan mengandung pigmen, kolesterol dan garam empedu, selain membantu pencernaan dan penyerapan lemak, juga dapat mengemulsi lemak.
Ion bikarbonat (HCO3-) yang pankreas dan empedu hasilkan mampu berkhasiat dalam menetralkan keasaman chyme pada lambung dan duodenum.
Nilai pH chyme berganti dari 2 menjadi 7,8, yang ialah nilai pH maksimal untuk pankreatin berfungsi. Usus halus berisikan tiga bab, yakni duodenum (duodenum), jejunum (jejunum) dan usus penyerapan (ileum).
Di dalamnya, enzim pencernaan yang terdapat pada pankreas, dinding usus kecil dan kantong empedu akan memproses kembali makanan. (Baca Juga: Organ Pernapasan Manusia Beserta Gambar dan Fungsinya)
Ketiganya akan bekerja sama untuk menyelesaikan pencernaan masakan menjadi unit-unit kecil yang mampu pembuluh darah usus serap secara bebas.
Enzim pencernaan secara kimiawi memecah molekul masakan yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana. Empedu lalu menolong proses pencernaan mekanis, memecah lemak menjadi partikel yang lebih kecil.
Pencernaan makanan di usus halus dibantu oleh enzim pencernaan yang dihasilkan oleh pankreas.
Enzim-enzim tersebut yakni selaku berikut.
- Amilase : Bisa mengubah karbohidrat menjadi gula
- Tripsin: Berguna untuk mengganti protein menjadi peptida dan asam amino.
- Lipase : Mempercepat proses pengubahan lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Proses Pencernaan pada Usus Halus
Ketika makanan melewati organ duodenum, itu berarti proses pencernaan sudah akhir.
Proses selanjutnya ialah perembesan. Penyerapan makanan biasanya terjadi di usus halus, jejunum dan ileum. Vili usus memiliki banyak lipatan atau tonjolan sehingga mampu menyerap nurtrisi yang ada pada masakan.
Pada usus terdapat vili yang berfungsi untuk memperluas permukaan peresapan kuliner/minuman. Sehingga dapat terserap secara lebih efektif. Selanjutnya molekul-molekul nutrisi akan memasuki darah lewat dinding usus.
Pembuluh darah kapiler yang terdapat pada vili akan menyerap hasil pencernaan berupa protein, seperti: asam amino dan karbohidrat berbentukglukosa. Namun lain halnya dengan pembuluh limfe di vili akan menyerap lemak dalam bentuk asam lemak dan gliserin.
Dari sana, darah menenteng kuliner yang dicerna ke hati. Sel-sel hati lalu menyaring zat-zat berbahaya dalam darah. Hati juga akan menyimpan vitamin yang larut dalam lemak dan kelebihan nutrisi, mirip glukosa, untuk disimpan.
Usus Besar (kolon)
Manusia mempunyai organ pencernaan berjulukan usus besar yang berdiameter 6,5 cm dan panjang 2 meter tanpa memiliki vili. Sedangkan luas permukaannya cuma 1/3 dari usus halus. Usus besar terhubung dengan usus halus di ujungnya, yang disebut sekum, dan mempunyai usus buntu (apendiks).
Susunan usus besar membentuk persegi panjang di sekitar lipatan usus halus (kolon atas/naik, datar/horizontal, kolon menurun/descending). Terakhir yaitu descending colong yang mengarah pribadi ke rctum tempat anus berada untuk membuat feses.

Usus besar menerima cairan dan zat yang tersisa sehabis pencernaan dan perembesan, serta usus kecil. Residu ini banyak mengandung air dan zat-zat yang tidak dapat kita cerna (utamanya selulosa pada tanaman).
Mengapa selulosa tidak mampu dicerna oleh tubuh?
Secara alami, molekul selulosa tersusun dalam bentuk fibril, yang tersusun dari beberapa molekul selulosa yang terhubung dengan ikatan glikosidik. Fibril ini membentuk struktur kristal yang terdapat dalam lignin.
Struktur kristal tersebut mengandung selulosa berbahan kuat dan keras. Oleh karena, sifat kuat dan keras dari selulosa menjadikannya tahan terhadap penguraian yang enzim kerjakan.
Secara alami, penguraian selulosa sangat lambat, sehingga selulosa menjadi susah untuk mencernanya. Serat dan beberapa kuliner lainnya yakni kuliner yang banyak mengandung basil.
Beberapa bakteri hidup berdampingan di usus besar, termasuk Escherichia coli.
Jutaan kuman dapat hidup dalam usus besar untuk menyerap masakan yang tidak tercerna. Namun pada saat serentak kuman tersebut akan mengeluarkan asam amino, air, vitamin K, dan mineral yang hendak usus besar serap dengan bebas.
Bakteri Escherichia coli tidak berbahaya, tetapi sangat berfaedah bagi badan insan karena mampu menghasilkan vitamin K lewat proses pembusukan sisa makanan.
Selain itu kuman E. Coli memiliki manfaat lain yakni mampu mencegah kuman lain di usus besar terutama bakteri jahat untuk berkembang berkembang. Oleh karena itu, E.coli sesungguhnya menolong manusia dalam proses mencerna kuliner.
Fungsi Usus Besar
Fungsi utama usus besar yaitu untuk menyerap kembali air dan menciptakan tinja (feses). Air menembus kembali ke getah bening dan pembuluh darah.
Namun, jika air tidak mampu diserap maka dapat menjadikan diare, feses yang encer dan ekskresi yang cepat yang mampu menimbulkan kehilangan cairan tubuh (kehilangan cairan), sebaliknya jikalau limbah bergerak lambat mampu menjadikan konstipasi (sembelit).
Kotoran (feses) akan memasuki rektum. Saat feses berada di dalam rektum, maka sfingter anus supervisory akan berkontraksi dan mengeluarkannya melalui anus.